downest

Wanitaku dan Jilbab Besarnya

Wanitaku dan jilbab besarnya Perempuan ini ia manis, sikapnya bersahaja, mampu membuatku salah tingkah. Entahlah mungkin dia memang jago ...

Wanitaku dan jilbab besarnya

Perempuan ini ia manis, sikapnya bersahaja, mampu membuatku salah tingkah. Entahlah mungkin dia memang jago dalam hal ini.

Suatu hari ia tak pernah memberiku kabar seperti hari-hari biasanya. Biasanya setiap memulai hari setidaknya sudah ada kalimat “selamat pagi imam subuh ku, bangun mari kita shalat subuh sebelum memulai hari” di handphone ku.

Tapi tidak dengan hari ini. Bahkan aku miscall saja nomornya sudah tidak aktif.
Ada rasa yang selalu mengganguku mulai dari saat itu. Rasa seperti membuat kesalahan. Tapi kesalahan apa yang telah aku perbuat? Seingatku tak da bahkan utk jumpa saja kami jarang .

Awal pertemuan kami saat itu sekolah. Dia adalah salah satu wanita yang cantik dan memang sering menjadi bincangan para lelaki-lelaki temanku.

Ketika itu aku tidak terpikir untuk bisa dekat dgn nya, namun keajaiban pun terjadi ketika dia memulai perbincangan dengan ku saat setelah aku shalat asar, kami berdua berbincang tanpa sengaja sambil duduk di taman dekat musala. Teman-teman  waktu itu masih bermain bola di lapangan.

Dia bertanya tentang tugas yang belum di kerjakan, dan dia bertanya kepadaku soal itu. Pada akhirnya lambat laun seiring dengan seringnya kami berkomunikasi melalui handpohe yang dari menanyakan “tugas sudah siap” menjadi menayakan “udah shalat belum?”,”udah makan belum?”, “lagi ngapain?”
Iya pendekatan itu sudah terjalin sampai akhir semester sekolah.

Tapi tidak dengan saat ini. semua hilang tanpa jejak, saat mulai masuk
 kuliah mengenai kabarnya memang tak pernah kudengar lagi.
Hingga suatu saat tepatnya sudah 5 tahun berlalu, ketika itu memang area kampus sepi dan aku melihat sosok yang paling aku kenal, sosok itu di taman musalla sedang membaca sebuah buku.
Tanpa berpikir panjang langsung aku sapa
“hai dian” sapaku
“hai kiki” dia membalik menyapaku dengan agak malu sambil menutup buku yang di bacanya.

Wanitaku ini ia berubah.

Berubah total terutama dari segi penampilan. Ia memakai baju panjang, jilbab besar dan tebal. Terlihat sangat anggun. Wajahnya yang bening itu masih terlihat tetap manis dari senyuman membuat ku terengguh untuk ingin mengajaknya jalan dan ingin menjalin hubungan serius kedepanya.

“apa kabarnya? Kemana ajaaa kamu gak kabarin aku? Tanyaku sambil duduk di sampingnya
Ia langsung bangun dari tempat duduknya, Dan selang beberapa detik terdengar gemuruh suaru mobil mendekati kami berdua, Keluarlah seorang pria mapan dengan peci putih di kepala terlihat sangat dewasa dan berwibawa dan memanggil dian.

“aku pulang dulu ya ki, kapan2 kita ngobrol lagi” langsung berjalan agak terburu masuk kedalam mobil

Tanpa sadar dia lupa membawa buku bacaan nya tadi. Dan ternyata buku itu adalah buku nikahnya :)

Related

Story 3124536592464804882

Posting Komentar

emo-but-icon

item