Hutan Lauser
Bulan terasa lebih terang dari biasanya. Membuat semua hutan seperti mempunyai lampu-lampu putih yang terpancar melalui sela-sela d...

https://downestblog.blogspot.com/2017/06/hutan-lauser.html
Bulan terasa lebih terang dari biasanya. Membuat semua hutan
seperti mempunyai lampu-lampu putih yang terpancar melalui sela-sela daun pohon
besar. Malam ini lion memilih beristirahat di atas bukit di bawah pohon jati
sebelum esok ia akan kembali memimpin seluruh binatang di hutan lauser ini.
Lion adalah seekor singa dengan badan besar dengan taring yang sangat tajam. Ia
dikenal sebagai raja hutan yang dihormati karena berwibawa dan tegas. Terkadang
ketenaran sang lion ini membuat segerombolan serigala cemburu. Serigala
merupakan hewan yang hidup bergerombolan dan memiliki pemimpin gerombolannya
sendiri. Segerombolan serigala yang ada di hutan lauser dipimpin oleh serigala
jantan yang bernama lycan.
Burung-burung berbunyi berbisik-bisik membangunkan seluruh
penghuni hutan lauser. Orang utan yang mulai mengantung-gantung dari satu pohon
kepohon yang lain sedang mencari bongkahan buah cherry hutan untuk
anak-anaknya. Gajah-gajah mulai melanjutkan perjalanan mengellilingi hutan
lauser seakan seperti penjaga lauser dengan gagah mereka kembali mengawasi
tempat-tempat bagian hutan mereka mana lagi yang akan dijadikan kebun, dan tak segan-segan
akan dirusak dan menyerang manusia yang merampas tanah mereka.
Suatu hari lion mengumpulkan Para penghuni hutan untuk
membahas mengenai hutan lauser yang kini makin tergerus-gerus oleh manusia yang
menjadikan tempat tinggal mereka berubah menjadi tempat bisnis para manusia.
semua berkumpul tak terkecuali lycan dan gerombolannya.
“wahai teman-teman seperjuangan aku mendengar bahwa hutan
kita akan dibabat lagi di bagian utara dekat sungai” Badak hutan mulai membuka diskusi dengan sebuah stegment
“iyaa benarrr dan aku juga melihat kebun manusia yang
sebelah selatan juga mulai diperluas” sahut tupai dengan suara cemprengnya
“kita tidak bisa seperti ini terus kita harus berontak” kata
bimo pemimpin kelompok gajah hutan lauser.
“kau tak becus lion sebagai memimpin kami, semakin lama
semakin berkurang tempat tinggal kita” lycan berseru serta disahut oleh
gerombolannya dengan suara “awuuuu”
Lion dengan tenang menjawab “kita tidak bisa seenaknya berontak
menyerang mereka, kita hanyalah binatang
dan kita harus menerima kapasitas kita sebagai binatang, jika memang itu
yang ditakdirkan oleh semesta kita harus terima. Tak perlu khawatir,
bertahanlah sedikit lagi karena memang mungkin kehancuran dunia yang fana ini
tidak lama lagi. Es-es di kutub pun kini juga sudah banyak sekali mencair sudah
dipastikan memang dunia ini akan hancur. Banjir pun sudah melanda dimana-mana,
Semua hal keburukan dan kerusakan itu adalah perbuatan manusia sendiri”
Mendengar penjelasan lion semua binatang banyak memilih
diam, mungkin karena tidak berani berbicara terlalu banyak di depan sang raja
hutan. Tetapi lycan dan gerombolannya memilih langsung pergi meninggalkan
perkumpulan tersebut. Lycan beranggapan bahwa keputusan-keputusan lion selalu
merugikan semua binatang. Pemimpin gerombolan serigala ini memilih untuk
mengajak diam-diam semua binatang untuk melawan sekaligus menggantikan lion
sebagai raja hutan
Tak butuh waktu lama semua binatang setuju dengan serigala
untuk menentang lion dan menjadikan lycan sebagai raja hutan. Lion yang ketika
itu sedang duduk dipinggir sungai mengamati sunyinya hutan disore hari
didatangi para binatang untuk menjatuhkan tahta.
“Hey lion..” sapa lycan
“kamu tidak pantas lagi menjadi raja rimba disini, pergi
sana kau, kau selalu mengambil keputusan dan berakhir kerugian bagi semua
binatang” tangkas lycan sambil menyoraki lion dengan binatang lainnya
“hmm iya mungkin aku sudah tidak pantas memimpin hutan ini
lagi, lagi pula aku juga sudah tua mungkin memang sudah saatnya aku mundur dan
pergi”
Menggantikan lion sang raja hutan ternyata tidak sulit
karena memang semua binatang sudah membulatkan semua suara. Lycan dan
gerombolannya sangat bergembira dengan penurunan tahta lion, dengan lycan
menjadi raja maka segala aktifitas hutan dalam pengawasannya.
Disamping para binatang asik sibuk dengan turunnya tahta
sang raja hutan mereka luput dalam mengamati manusia yang makin lama makin
sibuk untuk menebang pohon-pohon di hutan untuk mendirikan sebuah perusahaan
gas bumi yang baru.
Sebulan berlalu, semenjak diganti oleh lycan lion tak pernah
kelihatan di hutan lagi.
Musim hujan pun makin menjadi, semua binatang cemas karena
musim hujan kali ini serasa lebih deras dari biasanya sehingga membuat para
binatang sibuk memindahkan segala makanan agar tidak hanyut dibawa air. Semut-semut
memindahkan semua makanannya secara beramai-ramai dari dalam tanah memanjat
pepohonan besar. Sungai-sungai juga mulai meluap tak terkendali, bimo pemimpin
gerombolan gajah memilih ber-imigrasi menuju daerah tenggara hutan karena yakin
hutan lauser ini akan dilanda banjir bandang yang besar. Lycan yang saat itu
memimpin pun bingung harus bagaimana ketika semua binatang mengeluh kepadanya
bahwa sarang-sarang mereka tergenang air sungai yang meluap.
Ternyata benar keesokan harinya hutan lauser dilanda banjir
bandang dan longsor dimana-mana menimbun para binatang. Terlihat kepala orang
utan tertimbun tanah longsor yang dievakusi oleh para manusia, kemudian
ditemukan bangkai badak yang diduga mati tenggelam dan masih banyak lagi.
Sedangkan lycan dan gerombolannya saat bencana itu melanda memilih pergi menuju
tenggara bersama gerombolan gajah-gajah yang tersisa.
Belakangan lion mantan raja hutan lauser itu mati, ditemukan
mati terkena perangkap babi hutan yang dipasang manusia dan tertimbun tanah
longsor.
Kini hutan lauser sudah hilang, sekarang hutan lauser dan
segala ekosistem yang ada disana sudah menjadi dongeng yang sering diceritakan
orang-orang tua kepada anak-anaknya.