downest

Hari Libur Sang Pujangga

Hari libur sang Pujangga Setalah malam terbitlah pagi. Yap setelah bersajak di malam hari revan tetap harus menjalani hidup meskipun hid...

Hari libur sang Pujangga
Setalah malam terbitlah pagi. Yap setelah bersajak di malam hari revan tetap harus menjalani hidup meskipun hidupnya tak seperti yang ia harapkan, ia masih saja merasakan luka itu, luka yang membuatnya tak bisa di jamahnya hingga ia terluka berkelanjutan.
                    

           


Ternyata pagi itu adalah paginya minggu. Hari minggu yakni hari libur. Hampir semua orang jika hari libur tiba mereka meluangkan waktunya bersama keluarga, ada yang jalan-jalan bersama teman dan sebagainya. Tidak jauh beda dengan revan, ia juga menjalani hari libur seperti itu hanya saja ia menjalaninya dengan sekaligus meredam amarah dendam.

Amarah dendam? Maksudnya?. Maksudnya adalah ternyata revan ini marah sekaligus kecewa karena dirinya belum bisa mengendalikan sakit hatinya yang sudah akut itu. Ya sakit hati sejak di pecundangi oleh hidup yang di lebih-lebihkan oleh dirinya sendiri.


Semua orang pasti pernah kecewa itu pasti. Tapi inilah revan ia terlalu menanggapi berlebihan akan sakit hatinya itu hingga ia tak leluasa menikmati hari liburnya. Ia berkata dalam sebuah sajak “tak ada hari liburku tanpa sakit hatiku yang kian terasa belenggu di sukma paling dalam didalam relung hati ku” ngerti apa maksud dari sajak ini?? Saya juga tidak mengerti ahhahahaahahaha, bagi yang mengerti tolong jelaskan.

Oke kita lanjut. Jadi revan ini di setiap hari libur selalu berusaha untuk tidak merasakan sakit hatinya itu namun selalu saja gagal. Ia berusaha berkumpul dengan teman-temannya, hangout bersama-sama, ia kesana kemari mencari kebahagiaan. Layaknya mencari perempuan cantik di dalam club homo.


Entahlah kapan ia bisa menyembuhkan rasa sakit itu. Mari kita do’akan agar ia bisa bahagia dan bisa tertawa bersama kita semua.

Related

Story 5504409606303990471
item